“Mengejar Moncong Putih, Matahari dan Ka’bah”, Catatan Harian 15 Agustus 2016.

http://www.shofwankarim.blogspot.com

“Mengejar Moncong Putih, Matahari dan Ka’bah”, Catatan Harian 15 Agustus 2016

Oleh Shofwan Karim

Ibarat mengejar moncong putih, matahari dan ka’bah, kami bergegas pagi 15 Augustus 2016 ke ruang Prof. Dr. Hamka Haq, teman Prof Dr Syaifullah sesama S3 dulu dan beliau kini anggota Komisi 8 DPR RI, Wk Ketua Badan Kehormatan DPR RI, Fraksi PDIP dari Dapil Jatim 2. Janji pukul 9 tetapi karena macet kami agak terlambat dari tempãt menginap kami bertiga di Ciputat, maka untung ada Prof Maidir yang sudah duluan sampai. 

Prof Hamka Haq menjanjikan sore ini bersamanya pukul 16.30 kami bertemu dengan Menseskab Dr. Pramono Anung di Kantornya di sekitar Istana Merdeka dan Bina Graha. Ini merupakan pertemuan kami kedua dengan Hamka setelah beberapa pekan lalu dia membawa kami kepada Dr. Teten Masduki Kepala Staf Kepresidenan Joko Widodo untuk maksud yang sama. 

Di depan kami Hamka berteleponan dengan Menteri Seskab memmastikan bahwa kami sudah di ruangannya untuk setiap saat siap menghadap. Untung kepastian itu dapat cepat diperoleh. Dan kami meminta diri untuk segera ke agenda lain menjelang waktu sore nanti. Kami berlari mengejar Menteri PAN RB H. Asman Abnur, SE., M.Si (Dr. Can) yang telah dijanjikan H. Asli Khaidir, SH, anggota Komisi 8 DPR RI Fraksi PAN pukul 11 siang ini. Agak terlambat sedikit, tetapi alhamdulillah berliau menunggu. 

Agak lucu. Kami melihat pintu gerbang kantor Kementerian, tetapi tidak bisa turun dan harus berputar jauh, sehingga Pak Asli berkali-kali menanyakan di mana posisi, kami. Perhatian Pak Asli ini sangat berarti bagi kami. 

Pada pertemuan ini Rektor melaporkan proses alih status IAIN menjadi UIN yang sudah final administrasinya untuk 6 IAIN, tinggal lagi dari Kementerian PAN-RB proses selanjutnya ke Presiden. 

Kami khawatir, karena Menteri Keuangan Sri Mulyani memotong anggaran APBN, jangan-jangan tidak ke-6 IAIN itu yang akan dialih-statuskan. Kami berharap berapapun dari yang 6 itu, kiranya berkenan memperjuangkan IAIN IB masuk yang dialih-statuskan menjadi UIN tahun ini.

Alhamdulillah Pak Menteri Asman positif. Insya Allah diperjuangkan. Bahkan ada kata mutiara dari beliau, mengibaratkan Pak Asli Khaidir yang tiap hari mengabdi di Sumbar, mudah-mudahan beliau dengan ini caranya mengabdi di Sumbar karena selama ini lebih banyak berbuat di Kepulauan Riau Dapil beliau menjadi anggota DPR RI sebelum menteri ini. Tentu saja harapan menggelora di dada kami. Rektor DR.Eka, Prof Syaifullah, Ketua Senat, Prof Maidir anggota senat bersama saya bersyukur tak hentinya meski masih memerlukan perjuangan dan waktu berikutnya yang mudah-mudahan Allah swt mengabulkan dambaan ini.

Sebelum ke Menseskab, setelah dari Menteri PAN RB ini kami akan menemui Menteri Agama Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin. Rencana ini tidak beritahu kepada Menteri Asman, tetapi kepada Pak Asli yang mentraktir makan siang Senin itu, kami menyampaikan info itu. 

Tentu saja saya tidak ikut makan siang, karena puasa rutin tetapi melihat mereka makan enåk, saya sangatlah senang di Restoran Sederhana Bendungan Hilir. (Bersambung)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengabdian Warga Muhammadiyah: Rekonstruksi Kiprah H. Amran dalam Pendidikan

Narasi Sahabat Alumni 1972: Dr. Dra. Hj. Nurhayati Zain, B.A., M.A