Ketua Wilayah Muhammadiyah Sumatera Barat Apresiasi Hari Jadi Propinsi Sumbar

http://www.shofwankarim.blogspot.com

https://www.figurnews.com/2019/09/dr-h-shofwan-karim-elha-ma-ketua.html






Dr. H. Shofwan Karim Elha, MA: Ketua Wliayah Muhamadiyah Sumatera Barat Apresiasi Hari Jadi Propinsi Sumbar
Yuamran Andre Monday, September 30, 2019  DPRD, Parlement
                               Dr. H. Shofwan Karim Elha, MA:  Ketua Wliayah Muhamadiyah  Sumatera Barat Apresiasi Hari Jadi Propinsi Sumbar  
Padang(Sumbar),FN - Sekaitan akan dilaksanakan hari jadi Provinsi Sumatera Barat,(Sumbar) yang ke 74 dan pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Oktober yang akan datang. Dalam hal ini, berbagai pihak dan tokoh masyarakat juga sangat mendukung tentang pencetusan hari jadi Provinsi Sumatera Barat. Salah satunya adalah dari tokoh masyarakat Dr. H. Shofwan Karim Elha, MA  ketua wliayah Muhamadiyah  Sumatera Barat.

Dr. H. Shofwan Karim Elha, MA  ketua wliayah Muhamadiyah  Sumatera Barat sangat mengapresiasi   peringatan hari jadi propinsi sumatera Barat yang ke 74 yang jatuh pada tanggal (1/9)  hari tersebut sudah di tetapkan  DPRD bersama  pemerintah Provisi Sumbar sejak tanggal 22 Juli 2019  yang lalu, hal tersebut di tetapkan  dalam  rapat Paripurna.DPRD  Sumbar dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. 

"Dijadikan 1 Oktober sebagai hari Jadi Sumatera Barat dengan dasar sejarah saat membentuk kembali, dan mengambil alih kekuasaan Keresidenan Sumbar dari penjajah Jepang. Selain itu juga memilih dan menetapkan Moh. Syafei sebagai residen Sumatera Barat,"ungkap Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumbar , Dr. H. Shofwan Karim Elha, MA pada jumpa Pers di DPRD Sumatera Barat pada Senen (30/9) 

Shofwan Karim Elha yang didampingi Las Suardi mengatakan, pada momen ini ada nilai-nilai dan semangat yang dapat menjadi sumber motivasi dan kebanggaan masyarakat, Yaitu pengambilan kekuasaan pemerintahan keresidenan dari Jepang oleh pemuda dan pemudi Sumatera Barat,

Shofwan Karim Elha menegaskan, Hari Jadi Sumbar, bukan hanya selain untuk ada momen yang bisa diperingati setiap tahunnya, namun terpenting adalah, untuk meningkatkan rasa kebanggaan dan cinta terhadap daerah Sumatera Barat“Adanya hari jadi ini, juga merupakan penegasan marwah Sumatera Barat sebagai Provinsi di NKRI,” dan menjadi kebanggaan, untuk menumbuhkan rasa memiliki dan kecintaan dari masyarakat terhadap daerahnya serta menjadi sumber motivasi untuk membangun Sumatera Barat ini.

Dalam kesempatan tersebut, beberapa awak media juga melontarkan beberapa pertanyaan sekaitan hari jadi Provinsi Sumatera Barat. (*) 


http://www.topsumbar.co.id/1-oktober-shofwan-karim-hari-jadi-sumbar-harus-dimaknai-dengan-evaluasi-proses-pembangunan-daerah/


1 Oktober, Shofwan Karim : Hari Jadi Sumbar Harus Dimaknai dengan Evaluasi Proses Pembangunan Daerah

117


Staf Ahli DPRD Sumbar Shofwan Karim (Kanan) dan Kasubag Humas Laswardi

PADANG, TOP SUMBAR — Hari Jadi Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang jatuh pada 1 Oktober harus dimaknai dengan evaluasi proses pembangunan daerah. Apa yang harus dilakukan dan apa yang menjadi program prioritas di masa akan datang.

Hal itu disampaikan oleh Staf Ahli Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumbar Shofwan Karim dalam acara Konferensi Pers di gedung DPRD Sumbar, Senin (30/9).

“Pada era globalisasi setiap program yang digagas oleh pemerintah daerah harus disesuaikan dengan perkembangan zaman sehingga dilakukan inovasi. Perencanaan program yang disusun mesti merujuk terhadap evaluasi apa yang menjadi kekurangan daerah,” kata Shofwan Karim.

Menurutnya, proses pembangunan tidak dapat diberatkan hanya kepada pemerintah namun harus didukung oleh seluruh unsur. Ia mengatakan Sumbar menargetkan pada tahun 2024 akan lahir generasi yang memiliki andil besar terhadap kamajuan nusa dan bangsa.

“Kemajuan teknologi merupakan suatu hal yang positif, namun ketika tidak bijak dapat menjadi mudarat,” ujarnya.

Disebutkan Shofwan Karim, banyak potensi yang dapat dimafaatkan memajukan Sumbar, termasuk banyaknya perantau yang telah mendulang kesuksesan.

Untuk para perantau, himbaunya, terus memiliki kepedulian terhadap Sumbar, meski berada jauh dari kampung halaman. Keminangan dalam jiwa perantau tidak akan memudar. Saat ini jumlah penduduk Sumbar lebih dari lima juta jiwa dan jumlah itu belum masuk warga yang berdomisili diperantauan.

“Jika ditotalkan akan mencapai 13 juta jiwa, banyaknya perantau merupakan suatu potensi,” ucapnya.

Mereka yang di luar Sumbar, lanjutnya, harus mengetahui Sumbar merayakan hari jadi provinsi setiap 1 Oktober, dan proses penetapan hari jadi Sumbar telah dibahas secara komperensif dengan melibatkan banyak unsur.

Ia mengatakan penetapan hari jadi Sumbar merupakan gagasan yang telah dibuat pada era dirinya menjadi anggota dewan pada tahun 1992-1997 dan baru terlaksana pada tahun 2019 dengan pembahasan yang cukup panjang.

Banyak tokoh yang mengagas lahirnya Sumbar sebagai sebuah provinsi sejak Indonesia mardeka dianntaranya Muhamad Jamil, yang namanya diabadikan menjadi nama rumah sakit. selain itu, ada juga ada nama Rasuna Said dan Tuanku Syafii .

Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Hari Jadi Sumbar, merupakan inisiatif DPRD melalui hak usul prakarsa dan pembahasannya mengalami proses panjang dan melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari akademisi, sejarawan, budayawan dan tokoh-tokoh masyarakat.

“Ide penetapan hari jadi ini sudah ada sejak anggota DPRD periode 2004-2009 namun baru terealisasi pada periode ini. Sungguh ironis, daerah yang telah menunjukkan peran dan eksistensi yang sangat besar tetapi belum menetapkan hari jadi,” katanya. (Syafri)





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengabdian Warga Muhammadiyah: Rekonstruksi Kiprah H. Amran dalam Pendidikan

Narasi Sahabat Alumni 1972: Dr. Dra. Hj. Nurhayati Zain, B.A., M.A